A. PENDAHULUAN
Sejalan
dengan program pemerintah khususnya di sektor pendidikan dasar dengan program
wajib 9 tahun (wajar Dikdas 9 tahun), sekolah merupakan salah satu sarana akktifitas pendidikan formal
dalam dunia pendidikan yang keberadaannya tidak hanya sebagai sarana kegiatan belajar mengajar (KBM) akan tetap
berperan serta dalam bentuk kehidupan masyarakat terutama dalam upaya
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas secara merata.
Sekolah sebagai salah satu ujung tombak penyelenggaraan
pendidikan dituntut untuk memiliki kreatifitas dan strategi dalam upaya
mencapai tujuan tersebut secara optimal sehingga dapat tercapai pemerataan
pendidikan bagi seluruh warga.
Upaya yang mesti dilakukan oleh semua pemangku pendidikan yaitu inovasi
pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan nasional, adapun inovasi
tersebut bisa dilakukan diantaranya dengan memaksimalkan media pembelajaran
sehingga pola belajar konvensioanl tidak lagi dilaksanakan di dalam kelas.
Pembelajaran yang menyenangkan tentunya tidak hanya terpaku pada materi
yang mudah dipahami peserta didik saja melainkan bagaimana materi itu disajikan
dengan mudah dicerna oleh peserta didik.
Salah satu media yang multi guna dan tepat untuk dijadikan media
pembelajaran adalah komputer, dimana komputer memiliki bagian-bagian tertentu
yang menunjang untuk pembelajaran terutama pembelajaran sain. Sehingga, harapan
pemerintah, harapan guru, harapan orang tua dan harapan peserta didik bisa
terwujud dengan baik.
B. MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER
Pemanfaatan Komputer
dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang, sebagai
upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar
di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan
pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat.
Komputer
dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia memberikan
peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan
televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah, pembelajaran
berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron
(real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet
memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama
bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang
sama. Pemanfaatan teknologi video
conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan
pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain
aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan
lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Buku Elektronik
Buku elektronik atau ebook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk
menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Ke
dalam ebook dapat diintegrasikan
tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan
dengan buku konvensional.
Jenis ebook
paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi
bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan
buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang
tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang
lebih cermat ada pada misalnya Microsoft
Encarta dan Encyclopedia Britannica
yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia
memungkinkan ebook menyediakan tidak
saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis
musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut
sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya,
menyatakan bahwa e-learning meliputi
pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal yang menggunakan
jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar,
interaksi, dan/atau fasilitasi (Tinio, tt: 4). Untuk pembelajaran yang sebagian
prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet, sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik
(SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.
Meskipun per definisi radio dan televisi
pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,
pada umumnya disepakati bahwa e-learning
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah web-site yang
dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan
pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara sumber atau
fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan mailing-list khusus untuk situs
pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang
disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis
teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke
internet (Hari Wibawanto, 2006). Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan
siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses
pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan
komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini
memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di
antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik
atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video
conference.
C. PENUTUP
Keberadaan Komputer di suatu
satuan pendidikan merupakan salah satu jendela utama di dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran sain dan TIK. Hal
ini mengingat bahwa dengan keberadaan peralatan tersebut serta pemanfaatan yang optimal oleh guru
sebagai media atau sumber belajar, diharapkan dapat mengubah paradigma
pembelajaran konvensional menjadi ankonvensional. Dengan
demikian kualitas pendidikan di satuan
pendidikan akan
meningkat sesuai dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar